KELOMPOK 3
PERILAKU PRODUSEN
ACHMAD
MASHADI
ADI
WIDHIANDONO
ANTONIUS
BAGUS
DWI
MARYANTO
ERNANDO
GILANG
AJI PRATAMA
HARRY
BUDIANTO
ICHSAN
HASBI
MICHAEL
JUIVERSON
YOGA
FATAHILA
PRADITIANTO
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kata Pengantar.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan tugas Makalah softskill ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya yang berjudul PERILAKU PRODUSEN .
Makalah ini berisikan tentang informasi PENGERTIAN PERILAKU PRODUSEN atau yang lebih khususnya membahas penerapan produsen pada masyarakat, faktor produksi , produksi optimal . Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang perilaku produsen .
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Salam gregettttt !!!
Makalah ini berisikan tentang informasi PENGERTIAN PERILAKU PRODUSEN atau yang lebih khususnya membahas penerapan produsen pada masyarakat, faktor produksi , produksi optimal . Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang perilaku produsen .
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Salam gregettttt !!!
Faktor produksi
Dalam ilmu ekonomi, faktor produksi adalah
sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada
awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitutenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber
daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung
dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut
sebagai faktor fisik (physical resources). Selain itu, beberapa ahli
juga menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat
semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi ini.(Griffin R: 2006) Secara total,
saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja
(labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources),
kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information
resources).
Sumber daya fisik
Faktor
produksi fisik ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta dan barang mentah lainnya yang dapat
digunakan dalam proses produksi. Faktor yang termasuk di dalamnya adalah tanah, air, dan bahan
mentah
Tenaga kerja
Tenaga kerja
merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak
langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga
dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja,
terkandung unsur fisik,
pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu,
tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan
berdasarkan sifat kerjanya.
Berdasarkan
kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan
tidak terlatih. Tenaga
kerja terdidik adalah tenaga
kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di
bidangnya, misalnya dokter,
insinyur, akuntan, dan ahli hukum. Tenaga
kerja terampil adalah tenaga
kerja yang memerlukan kursus atau latihan bidang-bidang keterampilan tertentu
sehingga terampil di bidangnya. Misalnya tukang listrik, montir, tukang las,
dan sopir. Sementara itu, tenaga
kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah
tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan latihan dalam menjalankan
pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain.
Berdasarkan
sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani dan tenaga
kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggunakan
pikiran, rasa, dan karsa. Misalnya guru, editor,
konsultan, dan pengacara. Sementara itu, tenaga kerja jasmani adalah tenaga
kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang
las, pengayuh becak, dan sopir.
Modal
Yang dimaksud
dengan modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan
untuk melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya,
bentuknya, berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan sifatnya. Berdasarkan
sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua: modal sendiri dan modal asing. Modal
sendiri adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik
perusahaan. Sementara itu, modal asing adalah modal yang bersumber dari luar
perusahaan. Misalnya modal yang berupa pinjamanbank.
Berdasarkan
bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal abstrak. Modal konkret adalah modal yang
dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi. Misalnya mesin, gedung,mobil, dan peralatan.
Sedangkan yang dimaksud dengan modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki
bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten, nama baik, dan hak merek.
Berdasarkan
pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan modal masyarakat. Modal
individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi
sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah pribadi yang
disewakan atau bunga tabungan di bank. Sedangkan yang dimaksud dengan modal
masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk
kepentingan umum dalam proses produksi. Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan,
jembatan, atau pelabuhan.
Terakhir,
modal dibagi berdasarkan sifatnya: modal tetap dan modal lancar. Modal tetap
adalah jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang. Misalnya
mesin-mesin dan bangunan pabrik. Sementara itu, yang dimaksud dengan modal
lancar adalah modal yang habis digunakan dalam satu kali proses produksi.
Misalnya, bahan-bahan baku.
Faktor
kewirausahaan adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam
mengkoordinir faktor-faktor produk
Sumber daya informasi
Sumber daya
informasi adalah seluruh data yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan
bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar, pengetahuan yang
dimiliki oleh karyawan, dan data-data ekonomi lainnya.
EKONOMI,INFLASI,DAN
PENGANGGURAN.
1.
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan
produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian
dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan outputriil. Definisi
pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada
kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf
hidup diukur dengan output riil per orang.
2.
Inflasi
Inflasi (inflation) adalah gejala yang
menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus. Dari
pengertian tersebut maka apabila terjadi kenaikan harga hanya bersifat
sementara, maka kenaikan harga yang sementara sifatnya tersebut tidak dapat
dikatakan inflasi. Semua negara di dunia selalu menghadapi permasalahan inflasi
ini. Oleh karena itu, tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan
salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah eko-nomi yang dihadapi
suatu negara. Bagi negara yang perekono-miannya baik, tingkat inflasi yang
terjadi berkisar antara 2 sampai 4 persen per tahun. Tingkat inflasi yang
berkisar antara 2 sampai 4 persen dikatakan tingkat inflasi yang rendah.
Selanjut tingkat inflasi yang berkisar antara 7 sampai 10 persen dikatakan
inflasi yang tinggi. Namun demikian ada negara yang meng-hadapai tingkat
inflasi yang lebih serius atau sangat tinggi, misalnya Indonesia pada tahun
1966 dengan tingkat inflasi 650 persen. Inflasi yang sangat tinggi tersebut
disebut hiper inflasi (hyper inflation).
3.
Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam
angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum
mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu
rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain
sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
Hubungan Antara Ketiganya
Ada
suatu hubungan terbalik antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran dalam
suatu perekonomian. Semakin banyak pengusaha memperluas kesempatan kerja
semakin dia harus membayar dengan faktor tertentu produksi dan pembayaran lebih
banyak faktor produksi peningkatan biaya produksi unit akan diamati dan dalam
rangka mempertahankan profitabilitas produk pengusaha akan mengembang harga
produk tersebut.. Sebuah proses serupa akan diamati di seluruh perekonomian
ketika pemerintah bermaksud untuk menciptakan pekerjaan. Harga produk atau
jasa, di mana tenaga kerja terinstal, akan meningkat sehingga kenaikan tingkat
inflasi akan terlihat melalui ekonomi luar.Dapat disimpulkan dari penjelasan
tersebut di atas bahwa ketika pemerintah berniat untuk menurunkan menurunkan
tingkat pengangguran yang harus menanggung kenaikan tingkat inflasi dalam
perekonomian nasional.
Produksi Optimal dan Least Cost Combination
Produksi adalah segala sesuatu yang secara
langsung maupun tidak langsung ditunjukkan untuk menghasilkan barang dan jasa
atau mempertinggi faedah barang guna memenuhi kebutuhan manusia. Produksijuga
dimaksudkan untuk menghasilkan barang-barang konsumsi, yaitu barang-barang yang
segera dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia atau konsumsi.
Untuk menjamin kegiatan produksi, diperlukan
alat-alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa yang disebut
factor produksi atau sumber daya ekonomi. Sumber daya ekonomi meliputi :
- Factor produksi alam
- Factor produksi tenaga kerja
manusia
- Factor produksi modal
- Factor produksi kewirausahaan
Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan
factor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai
dimana tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi
produksioutput yang lain.
Tingkat Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal
atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah
produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan
(Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila besarnya biaya persiapan (set
up cost) dan biaya penyimpanan(carrying cost) yang
dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal akan
memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost (TIC)
minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat
persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga
mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya
persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi sbb :
- Barang yang diproduksi
mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
- Selama produksi dilakukan,
tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi
tingkat permintaan.
- Selama berproduksi, besarnya
tingkat persediaan kurang dari q (epq) karena penggunaan selama pemenuhan.
Penentuan Volume
Produksi yang Optimal
Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah
produk optimal hanya memperhatikan biaya variable saja. Biaya variable dalam
persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sbb :
- Biaya-biaya yang berubah-ubah
sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut
biaya persiapan produksi (set-up cost).
- Biaya-biaya yang berubah-ubah
sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan
(holding cost).
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya
yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya
penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin
tinggi.Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
- Biaya fasilitas-fasilitas
penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
- Biaya modal (opportunity
cost of capital)
- Biaya keusangan
- Biaya perhitungan fisik dan
konsiliasi laporan
- Biaya asuransi persediaan
- Biaya pajak persediaan
- Biaya pencurian, pengrusakan
atau perampokan
- Biaya penanganan persediaan,
dan sebagainya.
Least Cost Combination
Least Cost Combination adalah menentukan
kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi
yang ingin dihasilkan telah ditentukan. ISoquant atau Isoproduct Curve adalah
kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input
variable dengan tingkat putput tertentu. Dalam hal ini pengusaha masih dapat
menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang
digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang
menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka
penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
Penggunaan kombinasi factor produksi dengan
menggunakan biaya yang paling murah. Syarat LCC: MRTS (marginal rate of technical
substitution), bila menambah salah satu input maka mengurangi penggunaan input.
Dalam rangka untuk menentukan kombinasi
terbaik dari modal dan tenaga kerja untuk menghasilkan output itu, kita harus
mengetahui jumlah dana tersedia untuk produsen untuk dibelanjakan pada masukan
dan juga harga masukan. Anggaplah bahwa produsen telah dipelepasannya. 10.000
untuk dua input, dan bahwa harga dari dua masukan sebagai. 1000 per unit modal
dan. 200 per unit tenaga kerja. Perusahaan akan memiliki tiga kemungkinan
alternatif sebelumnya.
1. Untuk menghabiskan uang
hanya pada modal dan aman 10 unit itu.
2. Untuk menghabiskan
jumlah tersebut hanya pada tenaga kerja dan mengamankan 50 unit tenaga kerja.
3. Untuk menghabiskan
jumlah tersebut sebagian pada modal dan sebagian pada tenaga kerja.
Garis harga faktor juga dikenal sebagai garis
isocost karena mewakili berbagai kombinasi input yang dapat dibeli untuk jumlah
uang yang diberikan dialokasikan. Kemiringan garis harga faktor menunjukkan
rasio harga modal dan tenaga kerja yaitu. 1:5.
Dengan menggabungkan isoquant dan garis harga
faktor, seseorang dapat mengetahui kombinasi optimal faktor-faktor yang akan
memaksimalkan output
KESIMPULAN
faktor
produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses
produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat
kelompok, yaitutenaga kerja, modal, sumber daya alam,
dan kewirausahaan.
Produksi adalah segala sesuatu yang secara
langsung maupun tidak langsung ditunjukkan untuk menghasilkan barang dan jasa
atau mempertinggi faedah barang guna memenuhi kebutuhan manusia. Produksi
optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi untuk memproduksi output
tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana tidak dimungkinkan untuk
meningkatkan output tanpa mengurangi produksioutput yang lain. Tingkat produksi
optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah
sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya
persediaan
Least Cost Combination adalah menentukan
kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi
yang ingin dihasilkan telah ditentukan. Penggunaan kombinasi factor produksi
dengan menggunakan biaya yang paling murah..
Referensi
Griffin R. 2006. Business. New Jersey: Pearson
Education.
paperusadvance.blogspot.com